Mengapa kita bisa kehilangan kasih yang mula-mula? Jawabannya adalah karena kita lebih mementingkan aktivitas ketimbang membangun hubungan. Lihat saja jemaat Efesus mereka bukannya tidak melakukan banyak hal yang bisa dikatakan sebagai pelayanan. Namun, Tuhan tetap menegor mereka telah kehilangan kasih mula-mula.
Contoh lain yang sangat menyatakan perbedaan itu adalah kisah Maria dan Marta. Maria memilih untuk duduk di bawah kaki Yesus dan mendengarkan apa yang dikatakan DIA sedangkan Marta menyibukkan dirinya dengan berbagai-bagai kegiatan. Ini mencerminkan bahwa kasih mula-mula lebih mengutamakan membangun hubungan bukan sekedar beraktivitas banyak dalam pelayanan.
Dalam 1 Korintus 13 : 1-2
13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Bagian ini merupakan prolog dari sebuah tulisan Paulus kepada jemaat di Korintus mengenai KASIH. Gereja (baca: orang percaya) bisa saja memiliki banyak karunia-karuni yang luar biasa seperti dikatakan dalam ayat 1 dan 2 namun hal tersebut tidak berguna sama sekali jika tidak adanya KASIH.
Mungkin pertanyaan yang timbul dalam hati kita adalah "Apakah mungkin orang percaya bisa memiliki karunia tapi tidak mempunyai kasih?" Yaps, Karunia dapat dimiliki orang percaya karena itu pemberian Tuhan sedangkan kasih merupakan Karakter, jadi sangatlah mungkin terjadi orang yang memilki karunia tapi tidak memiliki kasih. Dasar pelayanan seharusnya dengan kasih bukan atas yang lain, dan itu hanya bisa diketahui oleh yang bersangkutan dan Tuhan.
1 Korintus 13 : 3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
Pemberian yang dilakukan juga bisa tanpa kasih, contoh: memberi kepada pengemis
1 Korintus 13 : 4-7
13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih itu SABAR..kapan kita tahu kalau kita memilki kasih? Jawabnya adalah kalau kita SABAR. dan kapan kita tahu bahwa kita ini orang sabar atau tidak kalau kita tidak pernah ada yang menguji kesabaran kita. Berbahagialah kalau kita diuji dalam berbagai hal mengenai kesabaran ini.
1 Korintus 13 : 8-13
13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Ketika kasih terus-menerus bekerja dalan hidup kita maka akan ada pertumbuhan menjadi gereja (baca: orang percaya) yang dewasa...Mari kita bertumbuh dalam pengenalan akan DIA karena DIA yang menjanjikannya Setia. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar