26 Juni 2008

Menikmati Janji Tuhan

Yosua 3:1-5
"Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka disana, sebelum menyeberang. Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan, dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian Tuhan, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya-hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya-maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu." Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok Tuhan akan melakukan perbuatan yang ajaib diantara kamu."

Teman, kali ini kita akan melihat bagaimana kita sebagai orang Kristen mengalami apa yang Tuhan janjikan untuk kita mengalaminya. Kita akan belajar dari Yosua dan bangsa Israel. Pada ayat di atas, kita melihat bahwa Allah memberikan janji-Nya kepada Yosua dan bangsa Israel bahwa Ia akan melakukan perkara yang ajaib bagi bangsa Israel. Allah akan menyatakan kuasa-Nya untuk Israel! Tetapi mereka menghadapi sungai Yordan yang harus mereka seberangi. Bangsa Israel menghadapi persoalan!
Teman, kita perlu mengetahui bahwa dimana ada janji Tuhan untuk kita, maka disitu juga akan ada tantangan buat kita. Hari ini kita akan melihat bagaimana Tuhan mengajar dan memimpin Yosua supaya ia dan bangsa Israel bisa menerima apa yang Tuhan sudah janjikan untuk mereka.
Ada 3 hal yang Tuhan minta kepada Yosua dan bangsa Israel untuk dilakukan, demikian juga untuk kita semua, yang rindu untuk mengalami janji berkat Tuhan dan melihat Allah melakukan perbuatan-Nya yang ajaib.

Hal pertama yang Tuhan ajarkan adalah KUATKAN DAN TEGUHKAN HATIMU. Tuhan mengingatkan Yosua 4 kali untuk Yosua menguatkan dan meneguhkan hatinya (Baca Yosua 1). Tuhan memberikan suatu jaminan kepada Yosua, yaitu jika ia menguatkan hati, bertindak hati-hati sesuai dengan perintah Tuhan, tidak menyimpang kekanan dan kekiri, supaya engkau beruntung dan mengucapakan firman Tuhan selalu, maka Tuhan berjanji bahwa perjalanan Yosua akan berhasil dan beruntung.
Teman, siapa yang tidak mau hidupnya berhasil dan beruntung?? Semua orang pasti mau... dan Tuhan mau supaya kita semua menguatkan hati kita kepada Tuhan, artinya kita harus menguatkan kepercayaan kita kepada-Nya. Percaya bahwa kita diselamatkan itu mudah, tetapi mempercayakan hidupmu kepada Tuhan, itu tidak semudah kita mengucapkannya. Artinya apapun yang terjadi didalam hidupmu, engkau percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana yang baik buat kita.
Sepuluh orang pengintai melihat musuh sebagai raksasa dan diri mereka seperti belalang... tetapi dua orang melihat musuh mereka seperti belalang dan kesempatan untuk mengalahkan mereka. Teman-teman, seperti engkau melihat dirimu, seperti itulah engkau jadi!!
Tuhan menciptkan kita untuk menjadi pemenang bahkan lebih dari pemenang!! Hidupmu bukan tergantung kepada 'kata orang' tetapi apa yang Firman Tuhan katakan.
Didalam ketaatan pasti ada kuasa Tuhan! Kuatkan dan teguhkan hatimu!

Hal yang kedua adalah TETAP DI DALAM KUASA PERJANJIAN.
Alkitab menjelaskan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus, dengan kata lain, tubuh kita adalah tabut perjanjian Tuhan. Tuhan menyuruh Yosua untuk menjaga jarak 2000 hasta terhadap Tabut Perjanjian, karena jalan itu belum pernah dilalui.
Teman, bukankah di dalam hidup ini, banyak hal yang tidak kita mengerti? Banyak juga jalan yang belum pernah dilalui.. Mungkin teman-teman sudah berdoa lama, tetapi jawaban belum juga muncul, atau mungkin teman-teman juga sudah berpuasa tetapi mmujizat belum juga datang, teman melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh tetapi tetap saja ada kegagalan... dan banyak lagi hal-hal yang misteri didalam hidup kita.
Apa yang Alkitab katakan tentang ini? "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."Ulangan 29:29.
Jadi teman-teman, hal-hal yang misteri, biarlah itu menjadi miliknya Tuhan, tetapi yang dinyatakan, itulah milik Anda! Sama halnya jika kita mencari darimana datangnya gambar di TV kita, bagaimana mungkin dari kabel-kabel itu bisa keluar gambar..... dsb, jika kita sibuk memikirkan itu dan mencari-carinya.... maka kita tidak akan bisa menikmati siaran TV tersebut! Marilah, kita hidup tetap di dalam kuasa perjanjian Tuhan. Percayalah pada Firman-Nya.

Hal yang ketiga adalah KUDUSKANLAH DIRIMU.
Alkitab berkata, "...supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati." Roma 12:1.
Kekudusan adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar jika kita mau menerima janji Allah itu dan masuk ke tanah perjanjian. Tuhan berjanji bagi kita yang mau hidup didalam kekudusan, "Apabila engkau menyeberang melalui air, aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan, apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan dan nyala api tidak akan membakar engkau." Yesaya 43:2.
Ada janji keselamatan bukan hanya nanti tetapi sekarang, sewaktu kita masih ada di dunia!

Teman, jika kita melakukan ketiga hal tersebut dengan setia, maka kita akan berjalan di 'tempat yang kering' sama seperti bangsa Israel yang menyeberangi sungai Yordan di atas tanah yang kering.... Mujizat terjadi, kuasa Tuhan dinyatakan dan kita akan menikmati janji dan berkat-Nya didalam hidup kita! GBU guys!

24 Juni 2008

Betapa Berat Beban Hidupku...

"Mengapa bebanku berat sekali?" aku berpikir sambil membanting pintu kamarku dan bersender.
"Tidak adakah istirahat dari hidup ini?"Aku menghempaskan badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal.

"Ya Tuhan," aku menangis, "Biarkan aku tidur...Biarkan aku tidur dan tidak pernah bangun kembali!"
Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk melupakan.Tiba-tiba gelap mulai menguasai pandanganku, lalu, suatu cahaya yang sangat bersinar mengelilingiku ketika aku mulai sadar.

Aku memusatkan perhatianku pada sumber cahaya itu. Sesosok pria berdiri di depan salib. "Anakku," orang itu bertanya, "Mengapa engkau datang kepada-Ku sebelum Aku siap memanggilmu?"
"Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya. Kau lihat! betapa berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkan tidak bisa mengangkatnya lagi."
"Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku semua yang letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
"Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku begitu berat?"

"Anak-Ku, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin mencoba salib yang lain?"
"Aku bisa melakukan hal itu?" Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kaki-Nya. Kau bisa mencoba semua ini. Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang yang memikulnya.

"Itu punya Joan," kataku. Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal di lingkungan yang nyaman dan memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-bagus. Kadangkala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya kalau mobilnya rusak.

"Umm, aku coba punya Joan. Sepertinya hidupnya tenang-tenang saja. Seberat apa beban yang Joan panggul?" pikirku. Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku langsung terjatuh seketika.

"Lepaskan beban ini!" teriakku. "Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?"
"Lihat ke dalamnya. "Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat gambaran ibu mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan mulai berbicara, "Joan, kau tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah pantas. Ia tidak seharusnya menikah denganmu. Kau adalah wanita yang terburuk untuk cucu-cucuku..."

Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain. Itu adalah Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi epilepsi yang gagal itu. Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba,telah dijatuhi hukuman karena membunuh seorang perwira polisi.

"Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia selalu tersenyum dan suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya..."

"Apakah kau ingin mencoba yang lain?" tanya Tuhan dengan pelan. Aku mencoba beberapa. Beban Paula terasa sangat berat juga: Ia melihara 4 orang anak laki-laki tanpa suami.Debra punya juga demikian: masa kecilnya yang dinodai olah penganiayaan seksual dan menikah karena paksaan.

Ketika aku melihat beban Ruth, aku tidak ingin mencobanya. Aku tahu di dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan tuntutan bekerja penuh sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo.
"Beban mereka semua sangat berat, Tuhan" kataku.
"Kembalikan bebanku"Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih ringan dibandingkan yang lain.
"Mari kita lihat ke dalamnya," Tuhan berkata.
Aku menolak, menggenggam bebanku erat-erat."Itu bukan ide yang baik," jawabku,"Mengapa?""Karena banyak sampah di dalamnya."

"Biar Aku lihat"Suara Tuhan yang lemah lembut membuatku luluh. Aku membuka bebanku. Ia mengambil satu buah batu bata dari dalam bebanku."Katakan kepada-Ku mengenai hal ini."

"Tuhan, Engkau tahu itu. Itu adalah uang. Aku tahu kalau kami tidak semenderita seperti orang lain di beberapa negara atau seperti tuna wisma di sini. Tetapi kami tidak memiliki asuransi, dan ketika anak-anak sakit, kami tidak selalu bisa membawa mereka ke dokter. Mereka bahkan belum pernah pergi ke dokter gigi. Dan aku sedih untuk memberikan mereka pakaian bekas."

"Anak-Ku, Aku selalu memberikan kebutuhanmu.... dan semua anak-anakmu. Aku selalu memberikan mereka badan yang sehat. Aku mengajari mereka bahwa pakaian mewah tidak membuat seorang berharga di mataKu.

"Kemudian Ia mengambil sebuah gambaran seorang anak laki-laki.!
"Dan yang ini?" tanya Tuhan."Andrew..." aku menundukkan kepala, merasa malu untuk menyebut anakku sebagai sebuah beban.

"Tetapi, Tuhan, ia sangat hiperaktif. Ia tidak bisa diam seperti yang lain, ia bahkan membuatku sangat kelelahan. Ia selalu terluka, dan orang lain yang membalutnya berpikir akulah yang menganiayanya. Aku berteriak kepadanya selalu. Mungkin suatu saat aku benar-benar menyakitinya..."

"Anak-Ku," Tuhan berkata."Jika kau percayakan kepada-Ku, aku akan memperbaharui kekuatanmu, dan jika engkau mengijinkan Aku untuk mengisimu dengan Roh Kudus, aku akan memberikan engkau kesabaran."

Kemudian Ia mengambil beberapa kerikil dari bebanku."Ya, Tuhan.." aku berkata sambil menarik nafas panjang."Kerikil-kerikil itu memang kecil. Tetapi semua itu adalah penting. Aku membenci rambutku. Rambutku tipis, dan aku tidak bisa membuatnya kelihatan bagus. Aku tidak mampu untuk pergi ke salon. Aku kegemukan dan tidak bisa menjalankan diet. Aku benci semua pakaianku. Aku benci penampilanku!"

"Anak-Ku, orang memang melihat engkau dari penampilan luar, tetapi Aku melihat jauh sampai ke dalamnya hatimu. Dengan Roh Kudus, kau akan memperoleh pengendalian diri untuk menurunkan berat badanmu. Tetapi keindahanmu tidak harus datang dari luar. Bahkan, seharusnya berasal dari dalam hatimu, kecantikan diri yang tidak akan pernah hilang dimakan waktu. Itulah yang berharga di mata-Ku."

Bebanku sekarang tampaknya lebih ringan dari sebelumnya."Aku pikir aku bisa menghadapinya sekarang," kataku,"Yang terakhir, berikan kepada-Ku batu bata yang terakhir." kata Tuhan."Oh, Engkau tidak perlu mengambilnya. Aku bisa mengatasinya.""Anak-Ku, berikan kepadaKu."Kembali suara-Nya membuatku luluh. Ia mengulurkan tangan-Nya, dan untuk pertama kalinya Aku melihat luka-Nya.

"Tuhan....Bagaimana dengan tangan-Mu? Tangan-Mu penuh dengan luka!!"Aku tidak lagi memperhatikan bebanku, aku melihat wajah-Nya untuk pertama kalinya. Dan pada dahi-Nya, kulihat luka yang sangat dalam... tampaknya seseorang telah menekan mahkota duri terlalu dalam ke dagingNya.

"Tuhan," aku berbisik."Apa yang terjadi dengan Engkau?"Mata-Nya yang penuh kasih menyentuh kalbuku. "AnakKu, kau tahu itu. Berikan kepadaku bebanmu. Itu adalah milikKu. Aku telah membelinya."

"Bagaimana?""Dengan darah-Ku""Tetapi kenapa Tuhan?""Karena aku telah mencintaimu dengan cinta abadi, yang tak akan punah dengan waktu. Berikan kepadaKu."Aku memberikan bebanku yang kotor dan mengerikan itu ke tangan-Nya yang terluka. Beban itu penuh dengan kotoran dan iblis dalam kehidupanku: kesombongan, egois, depresi yang terus-menerus menyiksaku. Kemudian Ia mengambil salibku kemudian menghempaskan salib itu ke kolam yang berisi dengan darahNya yang kudus. Percikan yang ditimbulkan oleh salib itu luar biasa besarnya."Sekarang anak-Ku, kau harus kembali. Aku akan bersamamu selalu. Ketika kau berada dalam masalah, panggillah Aku dan Aku akan membantumu dan menunjukkan hal-hal yang tidak bisa kau bayangkan sekarang."

"Ya, Tuhan, aku akan memanggil-Mu."Aku mengambil kembali bebanku."Kau boleh meninggalkannya di sini jika engkau mau. Kau lihat beban-beban itu? Mereka adalah kepunyaan orang-orang yang telah meninggalkannya di kakiKu, yaitu Joan, Paula, Debra, Ruth... Ketika kau meninggalkan bebanMu di sini, aku akan menggendongnya bersamamu. Ingat, kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Seketika aku meletakkan bebanku, cahaya itu mulai menghilang. Namun, masih kudengar suaraNya berbisik, "Aku tidak akan meninggalkanmu, atau melepaskanmu."

GbU gUyS ^^



diambil dari email seorang teman (olive)

20 Juni 2008

Hidup Berbuah


Yohanes 15:1-8
15:1
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
15:4
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
15:5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:6
Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
15:7
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
15:8
Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."




Berbuah adalah masa yang paling ditunggu-tunggu dari sebuah pohon oleh pemiliknya atau penanamnya. Tahap ini adalah tahap dimana pohon tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang membuat pemilik/penanamnya senang..


Hal yang sama itu juga yang harus dialami setiap murid Tuhan. Dalam Yohanes 15:1-8 dikatakan bahwa kita ini seperti ranting-ranting dan Tuhan Yesus adalah Pokok anggur..Kita dapat membayangkan apa yang akan terjadi pada ranting yang mulai terpisah dari pokok anggur itu..yupss rantingnya dapat menjadi kering..dan ujung2nya dia akan gugur atau dicabut lalu kemudian dibakar..ranting yang demikian tidak mencapai tujuan akhirnya yaitu menghasilkan buah..


Teman, hidup kita akan dapat dilihat dari buahnya..ada beberapa poin yang saya dapatkan saat membaca ayat2 tersebut:




  1. Tinggallah di dalam Aku : kata2 tinggal dalam Aku ini beberapa kali diulang dalam perikop ini, ini menandakan bahwa hal tersebut merupakan suatu yang penting, jika tidak terjadi maka akibatnya fatal..Marilah kita tinggal dan memiliki hubungan yang erat dengan Pencipta kita, tertempel dengan Pokok anggur yang Benar..


  2. Tinggallah dia dalam Aku dan Aku di dalam kamu, Firmanku tinggal didalam kamu : selain kita bersekutu dengan Tuhan, kita juga perlu membaca dan merenungkan serta melaksanakan Firman Nya. Ibaratnya sebuah ranting anggur, dia tidak akan berbuah jika dia hanya menempel saja pada pokok anggur tanpa dia mau makan dan menerima suplai nutrisi dari pokok anggur..biarlah hidup kita senantiasa dipenuhi Firman..sehingga benarlah dikatak Firman Tuhan bahwa " Firman-Mu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalan-jalanku "


  3. Pada ayat 7 "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." Hal ini akan terjadi setelah ada dua hal sebelumnya..So jangan kuatir Allah sanggup menyediakan segala sesuatu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus. Amin
Akhirnya: Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

19 Juni 2008

kesulitan dan kesuksesan..


Kita maklum bahwa perjalanan ini tak mudah.

Cepat atau lambat kita akan melintasi daerah yang berbatu, licin dan terjal.

Kita menyebutnya sebagai masa sulit.

Bagaimana cara anda mengatasinya menentukan apakah anda bisa terus melangkah di jalan keberhasilan atau tidak.

Rintangan tampak bagai wajah yang menakutkan, hanya bila anda memalingkan pandangan dari tujuan.

Tapi, bagaimana anda bisa sampai di ujung cakrawala bila terhenti di situ.

Bukankah seorang murid saja harus menempuh ujian agar bisa naik kelas.

Bahkan, agar bisa tetap berada dalam kelas pun ia harus menunaikan pekerjaan rumahnya setiap malam.

Kita mendapatkan intan yang terbaik dengan menggosoknya.

Pedang yang tajam tercipta karena tempaan dan panas yang melelehkan.

Begitu pula, kesejatian kita takkan terujud bila tak diuji dengan kesulitan.

Kesulitanlah yang membawa anda naik ke tangga keberhasilan yang lebih tinggi. Sedangkan,kemudahan melenakan anda untuk tetap berputar-putar di lantai bawah.

17 Juni 2008

KASIH KRISTUS



Suatu pagi, aku terbangun untuk melihat matahari terbit.
Ah, ciptaan Tuhan memang begitu indah!
Sambil menyaksikan semua ini, aku memuji-muji Tuhan atas karyaNya yang begitu indah.
Saat aku terduduk di situ, aku merasakan kehadiran Allah, Tuhanku Yesus Kristus datang kepadaku
Ia bertanya, Apakah engkau mencintai Aku?
Aku menjawab, Tentu saja, Engkau adalah Tuhan dan Juru Selamatku!Kemudian Ia bertanya, Sekiranya tubuhmu cacat, apakah engkau akan tetap mencintai Aku? Aku tertegun, dan melihat kedua kaki dan tanganku.
Ah, alangkah sulitnya hidup ini, dengan tubuh yang cacat!
Tetapi aku menjawab,Tuhanku, jika aku cacat, akan sangat susah bagiku, tetapi aku akan tetap mencintai Engkau.
Kemudian Tuhan Yesus bertanya, Sekiranya matamu tak dapat melihat,apakah engkau tetap bersyukur atas segala ciptaanKu?
Secara tiba-tiba aku terbayang orang-orang tuna netra di seluruh duniadan bagaimana mereka tetap memuji dan bersyukur atas segala ciptaan Tuhan.
Jadi aku menjawab, Alangkah sulitnya jika aku tidak dapat melihat, Tuhanku, tetapi aku tetap akan bersyukur atas segala ciptaanMu.
Kemudian Tuhan Yesus berkata, Sekiranya engkau tidak dapat mendengar,apakah engkau tetap akan setia kepada setiap FirmanKu?Lalu aku berpikir, bagaimana mungkin aku mendengarkan Firman Allah jika aku tuli?
Tetapi kemudian aku tersentak, dan menyadari bahwa aku perlu mendengar Firman Allah dengan hati, bukan dengan telinga saja.Maka aku menjawab, Alangkah sulitnya Tuhan, jika aku tuli, tetapi aku akan tetap mendengar segala FirmanMu.
Kemudian Tuhan Yesus bertanya, Sekiranya engkau tidak dapat berkata-kata dalam hidupmu, apakah engkau tetap akan memuji NamaKu?
Bagimana mungkin aku menyampaikan puji-pujian tanpa suara?Tetapi akupun sadar bahwa Tuhan ingin puji-pujian itu berasal dari hatiku yang paling dalam dan dari ketulusan jiwaku.
Maka akupun menjawab, Alangkah sulitnya, Tuhan, jika aku tidak dapat berkata-kata, tetapi aku akan tetap bernyanyi di dalam hatiku, memuji dan bersyukur kepadaMu.
Kemudian Tuhan Yesus bertanya, Apakah engkau mencintai Aku? Dengan penuh keyakinan, aku menjawab, Ya, Tuhanku,aku mencintai Engkau karena Engkaulah Allah yang Maha Kuasa!Aku pikir, aku telah menjawab pertanyaan Tuhanku dengan baik....
Kemudian Tuhan Yesus bertanya, Lalu, mengapa engkau tetap berbuat dosa?Mengapa engkau menjauh dariKu disaat-saat kesukacitaanmu?Dan engkau mencari-cari Aku dalam seruan doa-doamu disaat Engkau kesusahan?Aku tidak menjawab.
Hanya air mata yang mengalir.
Kemudian Tuhan Yesus melanjutkan, Mengapa engkau hanya bernyanyi memujiKu disaat kebaktian dan retretmu?
Mengapa engkau mencari-cari Aku hanya saat beribadah?
Mengapa engkau meminta-minta terus hanya untuk kepuasan dirimu sendiri?
Mengapa engkau meminta-minta kepadaKu tanpa kesetiaan?
Air mataku terus mengalir.
Mengapa engkau tidak menyampaikan FirmanKu pada semua orang?
Mengapa engkau mencari-cari alasan saat Aku memberikanmu kesempatankepadamu untuk memuliakan namaKu?
Aku mencoba untuk menjawab.
Tapi tidak ada jawaban.
Engkau telah Kuberkati dengan Hidup.
Aku menciptakanmu bukan untuk menyia-nyiakan pemberianKu itu.
Aku telah memberkatimu dengan berbagai talenta untuk melayaniKu dengan kasih, tetapi engkau terus berpaling daripadaKu.Aku telah menyingkapkan FirmanKu kepadamu, tetapi engkau tidak bertambah dalam pengertianmu.
Aku telah berbicara kepadamu, tetapi telinga hatimu tertutup rapat.
Aku telah menunjukkan berkat-berkatKu kepadamu, tetapi matamu tidak mau melihat.
Tetapi Aku telah mendengarkan doa-doamu, anakKu, dan Aku telah menjawabnya.
Apakah engkau mencintai Aku? Tanya Tuhan Yesus sekali lagi.Aku tidak bisa menjawab.
Aku teramat sedih dan malu.
Aku tidak memiliki alasan lagi.

Setelah aku meratap dalam tangis,
aku berkata, Ampuni aku, Tuhan, aku tidak layak menjadi anakMu.
Tetapi Tuhan Yesus menjawab, AnakKu... anakKu yang Kukasihi, Aku sangat mencintaimu!
Aku menjawab, Mengapa Engkau selalu mau mengampuni aku?
Mengapa Engkau mengasihi aku seperti itu?
Tuhan Yesus menjawab,
Karena engkau adalah ciptaanKu.
Engkau adalah anakKu.
Aku tidak akan pernah meninggalkanmu.
Disaat engkau menangis, Aku tahu kesedihanmu dan Akupun menangis disisimu.
Disaat engkau bersuka cita, Akupun tertawa bersamamu.
Disaat engkau putus asa, Aku datang memberikan semangat bagimu.
Disaat engkau terjatuh, Aku mengulurkan tanganKu untuk mengangkatmu.
Disaat engkau lelah, Aku mengangkatmu didalam dekapan pelukanKu.
Aku akan selalu bersertamu dan mencintaimu sampai akhir segala zaman.
Aku tidak pernah menangis seperti saat itu.
Bagaimana mungkin aku bisa begitu dingin terhadap Allahku.
Bagaimana mungkin aku menyakiti hati Tuhan,setelah begitu banyak yang telah dilakukanNya bagiku?
Lalu aku bertanya kepada Tuhan Yesus, Tuhan, seberapa besarkah kasihMu bagiku?
Kemudian Tuhan Yesus membuka tanganNya lebar-lebar.
Dan aku melihat tanganNya yang luka karena paku di kayu salib, dan aku teringat akan segala kesengsaraanNya.Kesengsaraan sampai mati, karena kasih.
Aku tersungkur di kaki Kristus, Juru Selamatku.
Bersujud dan menangis.

16 Juni 2008

Ulat vs Ular



Pada suatu hari seekor ulat ketemu dengan ular dan bertanya kepada ulat "lat kamu dari mana" jawab ulat "aku baru saja memakan semua daun yg ada disini sampai semua pohon tidak ada daunnya hingga perutku jadi besar gini dan lar kamu dari mana kok perut kamu juga besar juga" dan si ular menjawab dengan tak mau kalah sama ulat "aku baru saja memakan beberapa ayam dibelakang rumah itu".
kemudian si ulat berkata"Ternyata kita berdua memang smuanya sama-sama rakus dan merugikan banyak orang membuat orang jadi rugi karena kita, maukah kita merenung atas perbuatan kita yang telah merugikan banyak orang dan kita mencoba untuk berubah atas perbuatan kita. Jawab ular "ya aku mau mari berdua bersemedi bersama-sama. Beberapa hari kemudian si ular sudah keluar dari semedinya dan kulitnya telah berubah menjadi segar dan muda dan dia berjalan-jalan dan ketemu sama ulat yang telah berubah jadi kupu-kupu.
Dan kupu-kupu bertanya pada ular "mana perubahan kamu mau lakukan" jawab si ular "ini wajah ku jadi segar dan kelihatan muda emang kamu ga liat". Jawab kupu-kupu"bukan itu aku maksud perubahan itu, perubahan yg aku maksud itu perubahan semua sifat dan kelakuan kita, dulu yang aku rakus memakan semua daun yang ada dan aku dulu seekor ulat yang telah berganti kulit jadi kupu-kupu yg indah dan lihat lah sayapku menambah indah bumi ini dan dulu aku aku merugikan bagi semua pohon sekarang aku membantu mereka mereka untuk ku ambil madunya dan membuatnya berbuah yang lebat.

Apakah kita sebagai manusia mau melakukan perubahan dan manakah yang akan kita pilih "perubahan dari seekor ulat atau kah si ular yang hanya berubah kulitnya saja sedangkan perbuatan dan sifat kita tidak berubah tetap seperti dulu yang rakus dan perbuatan yang menyesatkan seperti setan atau kah kita berubah seperti kupu-kupu yg tidak hanya berubah kulitnya saja tapi berubah perbuatan dan kelakuan kita, yang dahulu jahat dan jelek kita buang jauh-jauh diganti dengan yang baik-baik dan kasih, kasih yang telah diajarkan oleh Tuhan Allah kita.

Menurut penelitian, seekor kepompong akan menjadi kupu-kupu yang indah itu perlu perjuangan yang berat, peneliti itu melihat sebuah kepompong yang akan berubah jadi kupu-kupu itu dikepompong itu akan ada lubang kecil sekali, kemudian dia berfikir bagaimana kupu-kupu itu bisa keluar, dan dia merobek sedikit kepompong itu sehingga bisa keluar kepala kupu-kupu itu. Beberapa saat kemudian dia berfikir lagi, bagaimana badannya bisa keluar kalau kepalanya saja yang bisa keluar dan dia merobek kepompong itu lagi hingga keluarlah kupu-kupu itu. Tapi kupu-kupu itu tidak dapat terbang karena badannya masih besar dan basah kemudian dia mencoba untuk menjemur kupu-kupu itu, tapi beberapa menit kemudian kupu-kupu itu mati dan tidak dapat terbang.
Kemudian peneliti itu menyimpulkan bahwa mungkin kalau dia tidak membantu perubahan kupu-kupu itu dari kepompong mungkin kupu-kupu itu bisa terbang dengan sayapnya yang indah. Dari lubang kecil itulah awal dari kehidupan yg indah dan dari lubang kecil itu kupu-kupu membuang air yang membasahi tubuhnya hingga kering dan kepompong itu akan terbuka dengan sendirinya hingga lahirlah kehidupan yang indah itu.
Kita sebagai manusia harus mencoba membuang sedikit demi sedikit perbuatan yang jelek dan jahat yang tidak tidak dinginkan oleh-Nya, dan dan gantilah dengan hal yang baik-baik dan jadilah anak-anak Allah dengan kasih.Dan lakukanlah pada diri sendiri jangan ada campur tangan orang lain.

BERAPA BESAR BOBOT SEBUAH DOA ?


Louise Redden, seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam sebuah supermarket.Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan, ia memohon agar diperbolehkan mengutang. Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja.Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan.
John Longhouse, si pemilik supermarket, mengusir dia keluar. Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus menceritakan tentang keluarganya.
"Tolonglah, Pak, Saya janji akan segera membayar setelah saya punya uang."
John Longhouse tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut.
"Anda tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi,"alasannya.
Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain, yang dari awal mendengarkan percakapan tadi. Dia mendekati keduanya dan berkata : "Saya akan bayar semua yang diperlukanIbu ini.
"Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan,"Tidak perlu, Pak. Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis.
"Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja ?"
"Ya, Pak. Ini," katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal.
"Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan,dan saya akan memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan tersebut.
"Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Louise menundukkan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan.
Mata Si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah. Ia menatap Pelanggan yang tadi menawarkan si ibu tadi sambil berucap kecil,"Aku tidak percaya pada yang aku lihat."
Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum. disaksikan oleh pelanggan baik hati tadi, si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus mengambil barang-barang keperluannya dan si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi.
Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa.Karena tidak tahan, Si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertasdaftar belanja si ibu kumal tadi.Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek :
"Tuhan, Engkau tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tanganMu."Si Pemilik Toko terdiam.
Si Ibu, Louise,berterima kasih kepadanya, dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya.Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang 50 dollarkepadanya. Si Pemilik Toko kemudian mencek dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata rusak.

Ternyata memang hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah doa