27 November 2009

Suam-Suam kuku


Wahyu 3: 14-22
3:14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: 3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! 3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. 3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, 3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! 3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. 3:22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Perikop di atas ditujukan kepada jemaat Laodikia. Kota Laodikia ini merupakan kota perdagangan yang awalnya tidak ada satu orang yang percaya akan TUHAN. Namun akhirnya, penginjilan pun menjangkau daerah ini dan bertumbuhlah jemaat Laodikia. Namun, ada satu yang ditegor kepada jemaat ini yaitu sikap yang suam-suam kuku.

Apakah yang dimaksud suam-suam kuku?
Panas digambarkan kepada orang yang memiliki gairah yang menyala-nyala untuk selalu lebih dekat dengan Tuhan. Sedangkan, dingin digambarkan untuk orang-orang yang berada di luar Tuhan yang tidak ikut kepada Tuhan. Lantas, bagaimana dengan suam-suam kuku?

Suam-suam kuku ditujukan untuk orang-orang yang secara fisik ikut Tuhan, melayani Tuhan, namun hatinya tidak memiliki gairah untuk mengenal Tuhan dan untuk intim dengan DIA. Firman Tuhan katakan, mereka secara lahiriah beribadah kepada Tuhan namun memungkiri kekuatan yang ada dalam ibadah itu sendiri.

Nah, yang perlu diwaspadai adalah suam-suam kuku tidak terjadi seketika alias tiba-tiba. Namun, suam-suam kuku terjadi secara perlahan-lahan, Ini bisa dibayangkan seperti air panas yang menjadi dingin secara perlahan-lahan. Seperti layaknya katak yang tidak menyadari saat direbus dalam air dingin yang dipanasi pelan-pelan.

Lalu apa ciri dari suam-suam kuku ini?
1. Wahyu 3:17 "Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa..." Ciri pertama adalah kita merasa bahwa kita tidak kekurangan apa-apa. Kita mulai merasa bahwa kita bisa memenuhi segala macam kebutuhan hidup kita sendiri. Dan akibatnya, kita mulai tidak lagi membutuhkan TUHAN. Pengorbanan yang mau dibayar untuk mencari TUHAN pun semakin berkurang (misal, terlambat saat datang ibadah, saat teduh, dsb..)

2. Ciri lainnya adalah sulitnya merasakan hadirat Tuhan dan mulai muncul roh penghakiman terhadap WL atau pengkhotbah. Orang yang sakit slalu tidak punya nafsu makan. Demikian juga, seorang yang suam-suam kuku tidak punya gairah untuk dekat dengan Tuhan. Orang yang sakit selalu memilih-milih makanan dan itu juga yang terjadi dengan orang yang suam-suam kuku, mereka akan memilih-milih pengkhotbah yang hanya akan memuaskan telinga mereka saja.

3. Sulit bersyukur, sering mengomel dan menggerutu.
Roti Manna pada awalnya pasti jadi bahan pembicaraan yang bagus di antara bangsa Israel namun setelah lama, mulai bangsa Israel menjadi bosan dan malah kepingin balik lagi ke Mesir.

Solusinya bagaimana teman?
Wahyu 3:18 "maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. "
Belilah dari Tuhan:
1. Emas yang telah dimurnikan : seperti hati yang murni yang telah tahan uji dari segala kecemaran dunia dan keinginan daging.
2. Pakaian putih : kekudusan
3. Minyak : pengurapan Tuhan

Jadi, jangan pernah merasa kalau kita tidak butuh Tuhan. Dan jika kita sudah mulai menjadi suam-suam kuku, Bertobatlah dan belilah hati yang murni, kekudusan, dan pengurapan Allah dengan waktu mu untuk bergaul intim dengan Tuhan.

GBU all.

1 komentar:

HitmanSystem.com mengatakan...

Hmmm, tulisan yang menarik. Terima kasih telah berbagi, karena jujur saja saya merasa jarang ada yang menuliskannya dalam perspektif seperti ini. Kesuksesan memang harus dimulai dari dalam, serta dilakukan dengan penuh komitmen.

Saya pikir kita memang perlu saling mengingatkan satu sama lain tentang teori dan proses pengembangan diri. Dan sebagai referensi silang, Anda juga pasti bisa menemukan cerminan lainnya dalam tulisan saya yang berjudul Racun Pengembangan Diri. Sekedar untuk semakin menambah wawasan saja, semoga bisa membantu.

Salam kenal, senang bertemu dengan sahabat baru yang juga memiliki semangat untuk menginspirasi orang lain.

Lex dePraxis
Unlocked!