27 Januari 2009

Bangun dari Tidurmu !!

Kali ini, kita akan sama-sama belajar mengenai 'Bangun dari tidurmu'

Ayat Pokok
Kisah Para Rasul 27 : 1-13
27:1 Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.
27:2 Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia, lalu kami bertolak. Aristarkhus, seorang Makedonia dari Tesalonika, menyertai kami.
27:3 Pada keesokan harinya kami singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya.
27:4 Oleh karena angin sakal kami berlayar dari situ menyusur pantai Siprus.
27:5 Dan setelah mengarungi laut di depan Kilikia dan Pamfilia, sampailah kami di Mira, di daerah Likia.
27:6 Di situ perwira kami menemukan sebuah kapal dari Aleksandria yang hendak berlayar ke Italia. Ia memindahkan kami ke kapal itu.
27:7 Selama beberapa hari berlayar, kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus. Karena angin tetap tidak baik, kami menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone.
27:8 Sesudah kami dengan susah payah melewati tanjung itu, sampailah kami di sebuah tempat bernama Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea.
27:9 Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya:
27:10 "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita."
27:11 Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus.
27:12 Karena pelabuhan itu tidak baik untuk tinggal di situ selama musim dingin, maka kebanyakan dari mereka lebih setuju untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk tinggal di situ selama musim dingin. Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan pulau Kreta, yang terbuka ke arah barat daya dan ke arah barat laut.
7:13 Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta.

Suatu ketika Paulus beserta rombongannya sedang dalam pelayaran di daerah sekitar Italia. Karena banyak gelombang dan badai dalam pelayaran mereka, Paulus berucap, "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita." (ayat 10)

Rasul Paulus adalah seorang yang tidak memiliki pengalaman dalam hal perkapalan tapi ia mengungkapkan apa yang dia ketahui. Namun, Perwira kapal lebih percaya pada jurumudi dan nahkoda kapal daripada perkataan Paulus (ayat 11). Oleh karena itu, mereka tetap melanjutkan perjalanan mereka.

Dari sini apa yang kita bisa ambil sebagai pelajaran?
  • Belajarlah menangkap sinyal-sinyal rohani : walaupun Paulus tidak ahli dalam hal pelayaran dan kapal (dia hanya pernah menjadi tukang tenda) namun dia tahu banyal mengenai sinyal-sinyal surgawi. Dia adalah seorang Rasul yang diurapi Allah.

  • Hidup kita tidak didikte oleh keadaan : seringkali kita terpuruk akibat kita melihat keadaan sekitar kita dan mengambil keputusan dan keyakinan yang salah gara-gara keadaan tersebut. Kehidupan kita tidak cuma berdasarkan keadaan. Iman kita harus lebih bertahan terhadap keadaan dan fakta yang tidak baik sekalipun. Kita harus hidup berdasarkan apa yang kita imani bukan atas apa yang kita lihat.

  • Kalau Tuhan yang kasih tahu, pengetahuan dan keahlian kita di-nihil-kan : Paulus seorang yang tidak memiliki pengetahuan apapun tentang kapal bisa 'mengalahkan' jurumudi dan nahkoda yang jelas-jelas memiliki pengalaman yang banyak dalam hal itu. Saat Tuhan memakai kita, Dia malah akan meniadakan keahlian dan pengetahuan kita sehingga apa yang bisa kita lakukan hanya karena Anugerah dan kasih karunia-Nya. Dia mau supaya kita mengandalkan Tuhan dan tidak mengandalkan kekuatan kita sendiri.

  • Tuhan tidak bekerja berdasarkan pengalaman dan pengetahuan kita : Dia adalah Tuhan yang sanggup menyelami segala sesuatu dalam kehidupan ini.

  • Jangan anggap sepela perkara-perkara rohani : perkara jasmani diawali dari hal-hal yang rohani.

Yesaya 45:1-3

Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi. Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.

Kita diajarkan untuk medahulukan perkara-perkara rohani. Dalam matius juga kita diajarkan untuk mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya maka semua nya akan ditambahkan kepadamu. Tuhan yang mengetahui harta benda yang terpendam, Dia yang mengetahui harta kekayaan yang tersembunyi, dan DIA juga yang bisa menuntunmu dan membawamu ke tempat itu. Tuhan seringkali berbicara hal-hal yang tidak eksplisit nyata atau dalam perumpamaan, Mengapa? hal ini dimaksudkan agar hanya orang-orang yang bisa connect dengan Tuhan saja yang mengerti (Matius 13:13) Dia mau supaya kita lebih lagi memilki kepekaan dalam menangkap sinyal-sinyal rohani.

Terkadang kita hanya mencari sinyal-sinyal dari Tuhan saat kita sudah kepepet, kita cari Tuhan kalau sudah datang masalah yang bertumpuk. Bukan demikian!! Latihan terbaik adalah bukan ketika waktu berperang. Waktu kita berperang kita sudah tidak ada waktu lagi untuk berlatih.

Dalam Keluaran 14:10-14,

Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN, dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini." Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.

Bangsa Israel memiliki konsep yang salah, saat mereka menghadapi masalah mereka berpikir kalau mereka pasti akan mati. Mereka ketakutan hanya karena melihat masalah. Tapi berbeda dengan Musa, dia sama-sama berada dalam keadaan itu, dia sama-sama menghadapi masalah yang terjadi di bangsa Israel namun dia tidak memilki konsep kematian. Malahan dia berani berkata bahwa Allah telah menyediakan jalan keluar bagi masalah itu. Itulah konsep yang harus kita miliki juga. Dalam hal apapun, saat situasi masih krisis tetapi jalan keluar pasti DIA sediakan. Amin. Lalu sebenarnya apa yang kita butuhkan? Kita harus bangun dari tidur!

Baca Zakharia 4:1-2

Datanglah kembali malaikat yang berbicara dengan aku itu, lalu dibangunkannyalah aku seperti seorang yang dibangunkan dari tidurnya. Maka berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat: tampak sebuah kandil, dari emas seluruhnya, dan tempat minyaknya di bagian atasnya; kandil itu ada tujuh pelitanya dan ada tujuh corot pada masing-masing pelita yang ada di bagian atasnya itu.

Pada saat itu, sedang apakah Zakharia? sedang tidur atau sedang terjaga? Jawabnya adalah sedang terjaga karena di ayat 1 jelas dikatakan bahwa ..seperti seorang yang dibangunkan dari tidurnya. Lalu sebenernya yang tidur siapa? dia adalah roh dari Zakharia. Ada orang yang secara jasmani bangun dan terjaga tapi rohnya tertidur. Ini hal yang dialami Zakharia kali itu.

Apa yang dilihatnya? ada kandil dari emas, ada tempat minyak, dsb. pertanyaannya adalah apakah hal-hal yang dilihat itu sebelumnya sudah ada? yap, sebelumnya hal-hal itu sudah ada namun roh zakharia tidur dan tidak melihat hal-hal itu. Oleh karena itu, jalan keluar dari masalah pun demikian. Jalan keluar itu sudah ada saat masalah itu ada. Namun, yang seringkali terjadi adalah roh kita yang tertidur sehingga kita tidak melihat jalan keluar itu. Jalan keluar di tengah-tengah krisis dan masalah telah TUHAN sediakan hanya saja masalahnya sekarang adalah kita melihatnya atau tidak?

ingat, BERKAT ada di atas kepala orang benar (Amsal 10:6) So? kalau kita termasuk orang benar maka kita tidak perlu kuatir akan adanya masalah karena BerkatNya ada di atas kepala kita untuk membawa kita MENANG atas setiap masalah.

22 Januari 2009

Ada Apa Dengan CINTA?

Tuhan pernah menegor jemaat EFESUS dalam kitab Wahyu karena mereka telah meninggalkan KASIH yang mula-mula. Bicara tentang kasih kita bisa banyak belajar dalam 1 Korintus 13.
Mengapa kita bisa kehilangan kasih yang mula-mula? Jawabannya adalah karena kita lebih mementingkan aktivitas ketimbang membangun hubungan. Lihat saja jemaat Efesus mereka bukannya tidak melakukan banyak hal yang bisa dikatakan sebagai pelayanan. Namun, Tuhan tetap menegor mereka telah kehilangan kasih mula-mula.

Contoh lain yang sangat menyatakan perbedaan itu adalah kisah Maria dan Marta. Maria memilih untuk duduk di bawah kaki Yesus dan mendengarkan apa yang dikatakan DIA sedangkan Marta menyibukkan dirinya dengan berbagai-bagai kegiatan. Ini mencerminkan bahwa kasih mula-mula lebih mengutamakan membangun hubungan bukan sekedar beraktivitas banyak dalam pelayanan.

Dalam 1 Korintus 13 : 1-2
13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

Bagian ini merupakan prolog dari sebuah tulisan Paulus kepada jemaat di Korintus mengenai KASIH. Gereja (baca: orang percaya) bisa saja memiliki banyak karunia-karuni yang luar biasa seperti dikatakan dalam ayat 1 dan 2 namun hal tersebut tidak berguna sama sekali jika tidak adanya KASIH.

Mungkin pertanyaan yang timbul dalam hati kita adalah "Apakah mungkin orang percaya bisa memiliki karunia tapi tidak mempunyai kasih?" Yaps, Karunia dapat dimiliki orang percaya karena itu pemberian Tuhan sedangkan kasih merupakan Karakter, jadi sangatlah mungkin terjadi orang yang memilki karunia tapi tidak memiliki kasih. Dasar pelayanan seharusnya dengan kasih bukan atas yang lain, dan itu hanya bisa diketahui oleh yang bersangkutan dan Tuhan.

1 Korintus 13 : 3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

Pemberian yang dilakukan juga bisa tanpa kasih, contoh: memberi kepada pengemis

1 Korintus 13 : 4-7
13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Kasih itu SABAR..kapan kita tahu kalau kita memilki kasih? Jawabnya adalah kalau kita SABAR. dan kapan kita tahu bahwa kita ini orang sabar atau tidak kalau kita tidak pernah ada yang menguji kesabaran kita. Berbahagialah kalau kita diuji dalam berbagai hal mengenai kesabaran ini.

1 Korintus 13 : 8-13
13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Ketika kasih terus-menerus bekerja dalan hidup kita maka akan ada pertumbuhan menjadi gereja (baca: orang percaya) yang dewasa...Mari kita bertumbuh dalam pengenalan akan DIA karena DIA yang menjanjikannya Setia. Amin

Karakter yang Dewasa

Hal yang mau dibahas kali ini adalah tentang karakter yang dewasa.
Dalam 1 Petrus 1 : 6-7 dikatakan bahwa
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Pencobaan yang terjadi dalam hidup kita adalah salah satu dari maksud pemurnian iman kita sendiri. Di saat krisi mulai melanda, kita harus memiliki mental yang tahan uji. Tahan uji disini dimaksudkan sebagai karakter yang dewasa dan berintegritas. Anak-anak Tuhan harus memiliki karakter tersebut.

Tuhan adalah Tuhan yang tidak mempedulikan penampilan luar tetapi DIA lebih mengutamakan KARAKTER. Bagaimana dengan karakter kita semua? Allah mempersiapkan kita untuk maksud kekelana dan bukan hanya untuk dunia yang fana ini saja. Oleh karenanya, DIA mengijinkan banyak hal yang terkadang mencobai kita dan terjadi di bumi ini hanya untuk membentuk karakter kita. DIA menginginkan kita memiliki karakter-karakter seperti KRISTUS.

Sebenarnya, hanya ada tiga sumber masalah, yaitu:
  1. Diri kita sendiri : kita terjebak dengan hawa nafsu dan keinginan sehingga terjadi banyak hal-hal yang dikatakan sebagai pencobaan. Sumber ini merupakan sumber TERBESAR dalam penyebab masalah.

  2. Dunia : ingat bahwa dunia ini ada di bawah hukum dosa sehingga akan ada banyak masalah juga yang terjadi akibat dunia ini.

  3. Setan : penyebab lainnya adalah pekerjaan Iblis.

Nah, Jika kita tau bahwa ada banyak masalah yang berpotensi untuk menggugurkan iman kita, maka kita harus berupaya untuk tidak mengalami hal itu. Allah ingin sekali menggarap banyak hal dalam diri kita masing-masing supaya visi-Nya tergenapi dalam setiap kehidupan kita. Apa saja yang ingin Allah garap dan kerjakan untuk menjadikan kita tahan uji?

  • KARAKTER : ini adalah yang utama, karakter berbeda dengan karunia (lihat tulisan saya sebelumnya)

  • INTIMACY (Keintiman) : Dia Tuhan yang menginginkan kita memiliki hubungan yang erat dengan-Nya.

  • KEMULIAAN : Dia menginginkan kita semua memancarkan terang kemuliaan-Nya.

  • Supaya kita menghasilkab BUAH.

  • Berbelas kasihan : belas kasihan ini muncul karena kita pernah mengalami sesuatu dan telah dipulihkan dari hal itu.

Kasih Tuhan memang tidak bersyarat, namun untuk berkat-Nya itu ada syarat. Seringkali kita memiliki reaksi yang kurang tepat dalam menghadapi masalah.

  1. Mengamuk or Mengeluh : reaksi ini adalah reaksi yang tidak jarang kita jumpai dalam kehidupan. Terkadang kita paling susah untuk urusan pembentukan karakter. Kita pengen masalah itu berhenti dan selesai seketika, namun itulah maksud pemurnian iman.

  2. Menyalahkan Orang Lain : tidak jarang juga saat masalah terjadi, reaksi kita adalah menyalahkan orang lain, alis mencari kambing hitam, bahkan tidak jarang juga TUHAN dijadikan kambing hitam dan disalahkan atas masalah itu. Yakobus 2 : 12 berkata "Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang." Penghakiman yang tidak berbelas kasihan akan berlaku atas orang-orang yang tidak ebrbelaskasihan juga. dan satu hal yang harus dipahami adalah BELAS KASIHAN akan menang atas penghakiman.

  3. "Ya sudah saya akan hadapi masalah ini" : Bapa mengijinkan proses terjadi hingga DIA membantu tepat pada waktu-Nya. Tidak ada jalan pintas selain mendengar dan mentaati-Nya.

Pendewasaan karakter dan pemurnian iman akan membuat kita semakin kokoh dalam mengahdapi berbagai masalah dan krisis sekalipun. Tuhan memberkati kita semua.. Amin

09 Januari 2009

Evaluasi


Hai guys..gw mau share about evaluasi..

Ga kerasa khan kita dah melewati tahun 2008, tahun yang mungkin dipenuhi dengan berbagai keceriaan, berbagai kesusahan, canda tawa, tangis haru, maupun sejuta kenangan. but itu semua dah kita lalui kawan..ada satu hal yang harus kita pelajari, yang harus kita evaluasi yaitu setiap pengalaman-pengalaman kita yang sudah kita alami.

Kata bijak mengatakan "Pengalaman adalah guru yang baik" tapi yang seharusnya adalah "Pengalaman yang dievaluasi-lah baru menjadi guru yang baik" karena itu bisa memberikan banyak hal positif untuk kita maknai dalam hidup.

Metode yang baik dalam melakukan evaluasi adalah dengan cara menjawab pertanyaan, "the power of questions". Apa saja yang perlu kita evaluasi dari semua pengalaman-pengalaman kita di tahun 2008?


  1. Kerohanian kita : ini adalah hal pokok dalam kehidupan. Bagaimana kondisi kerohanian kita selama tahun 2008? Bagaimana kemajuan iman, pengharapan, dan kasih kita di tahun kemaren? Bagaimana tindakan dan pelayanan kita? Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan? Seberapa kita intim bersekutu dengan dia? dan seberapa kita membaca, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan? Dari berbagai pertanyaan itu bisa kita jawab satu per satu dan kita bisa menerima pengajaran yang baik dari pengalaman kita.

  2. Hubungan dengan Keluarga : kedua adalah keluarga kita. Mereka adalah bagian terdekat yang seharusnya dengan mereka kita banyak menghabiskan waktu. Mereka adalah orang-orang yang seharusnya mengambil banyak bagian dalam porsi kehidupan kita. Bagaimana dengan hubunganmu dan keluarga selama tahun 2008?

  3. Pekerjaan dan Pelayanan : aspek yang lainnya adalah pekerjaan dan pelayanan. Masing-masing kita dipercayakan Tuhan untuk mengemban sebuah misi pelayanan dalam berbagai bidang, entah di sektor rohani maupun di sektor bisnis. Kita harus menjadi teladan dalam hal-hal yang baik di lingkungan pekerjaan dan pelayanan kita. Seberapa banyak teladan baik yang kita tularkan di lingkungan kita?

Ya, dari sekian banyak pertanyaan tersebut dapat dikembangkan menjadi pokok-pokok yang ingin kita alamai di tahun 2009 ini. Tentunya, kemajuan yang harus terjadi di tahun 2009 ini.

Tuhan Yesus sendiri menggunakan kuasa dari pertanyaan-pertanyaan ini loh, ini dia contohnya.


Yohanes 1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"

Pertanyaaan yang sama juga ditujukan kepada kita semua "Apakah yang kamu cari?" Apakah yang ingin kita dapatkan di tahun 2009 ini? apakah yang hendak kita kejar dan kita raih di tahun ini? Tanpa adanya tujuan yang jelas kita akan asal-asalan dalam melangkah dan menjalani hidup. Oleh karena itu, tetapkan target dan fokuslah pada tujuan itu. Allah mau setiap kita menjadi orang-orang yang hidup karena adanya tujuan, bukan sekedar mengikuti jalan air.

Yohanes 2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."


Yesus pun bertanya hal yang sama saat Dia dan ibuNya berada di sebuah perjamuan kawin di Kana.


Dia juga bertanya kepada kita semua "Mau apakah engkau dari pada-Ku?" Dia yang sanggup menambahkan hikmat kepada orang yang kurang hikmat, Dia yang sanggup memberikan penglihatankepada mereka yang buta, Dia yang sanggup memberikan kelepasan bagi mereka yang terikat. Mau apakah kita dari Tuhan?


Setidaknya ada 3 hal yang membuat hidup kita akan menjadi lebih bermakna dibandingkan hidup kita di tahun 2008 yang lalu.


  • MENGENALI : kita harus mampu mengenali hal-hal yang harus diubah dalam diri kita. Melalui apa kita tahu? dari hasil menjawab pertanyaan-pertanyaan. Kita bisa tau kelemahan-kelemahan kita selama tahun 2008

  • MENGAKUI : setelah kita mengenali apa saja yang perlu kita ubah, maka kita perlu melanjutkannya dengan mengakui bahwa memang ada hal-hal yang harus kita ubah, memang ada hal-hal yang harus kita tinggalkan, harus kita buang.

  • MENDEKLARASIKAN PERUBAHAN : Hal yang ketiga adalah mendeklarasikan perubahan. Kita perlu menyatakan bahwa kita harus berubah, mungkin kita bisa meminta bantuan kepada keluarga kita untuk mengingatkan kita saat kita sudah muali keluar dari konteks perubahan itu.

Yuks.. kita buat hidup kita di tahun 2009 ini menjadi sesuatu yang berbeda signifikan dari tahun 2008 kemaren. PERUBAHAN yang signifikan akan membawa hal yang kita terima menjadi signifikan juga. Tuhan Yesus memberkati.

07 Januari 2009

Resep Tahun Baru

Hai guys..gw dapet kata-kata ini dari sebuah pembatas buku:

Resep Tahun Baru

Ambil dua belas bulan penuh.
Bersihkan bulan-bulan itu secara menyeluruh dari kebencian, kepahitan, iri hati.
Bagi setiap bulan menjadi 28, 30, atau 31 potongan hari.
Aduk samapai rata ke dalam setiap hari, tambahkan sepotong iman, sepotong kesabaran, sepotong kebaikan, dan sepotong pekerjaan.

Campurkan dengan secuplik doa, seraup renungan, dan sebutir perbuatan baik.
Bubuhi semuanya dengan sepercik kelakar dan secangkir humor yang sehat.
Tuangkan dalam bejana kasih.
Masak secara sempurna di atas pancaran sukacita.
Hiasi dengan senyuman, layani dengan keceriaan, dan tidak mementingkan diri sendiri.

Anda pasti akan menikmati tahun baru ini yang membahagiakan..